Selasa, 20 Oktober 2015

3 RANAH PENDIDIKAN



3 RANAH PENDIDIKAN
KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR
(KOPEKTOR)

3 RANAH JADI LUMRAH DIPAHAMI SANGAT MUDAH

1.      KOGNITIF
Menurut pemahaman saya berkaitan dengan kognitif yaitu seseorang awalnya tidak tahu dan melalui proses menjadi tahu :
a.      Menjadi tahu karena langsung diberi tahu oleh guru atau oleh siapa saja.
b.      Menjadi tahu tanpa langsung diberi tahu hanya diberi jalan (arahan) untuk mencari tahu sendiri.
c.   Menjadi tahu tanpa diberi tahu dan tanpa juga diberi arahan. Yaitu Mencari tahu sendiri dengan dampak positifnya akan melatih kreatifitas/melatih kecerdasan.
Maka : Evaluasi  KOGNITIF  akan  berubungan  dengan  melatih daya ingat atau daya nalar /pengetahuan.
Kesimpulan : Tidak tahu menjadi tahu itulah KOGNITIF/PENGETAHUAN.

2.      AFEKTIF
Awalnya sikap atau prilakunya, tutur katanya kurang baik (tidak baik) dan atau tidak berakhlak mulia. Melalui tuntunan dari lingkungannya (dari  gurunya, dari  orang tuanya, dan dari unsur-unsur lain di sekitarnya) maka secara perlahan prilakunya, tutur katanya, akan berubah menjadi baik.
Guru dan termasuk orang tua siswa harus sangat luwes dan sabar dalam merubah (menuntun) sikap anak didik dari tidak baik menjadi baik.
AFEKTIF (Perubahan sikap) upaya acuannya harus lebih tinggi dibanding KOGNITIF dan PSIKOMOTOR, karena walaupun kaya pengetahuannya, kaya keterampilannya (PSIKOMOTORNYA) akan menjadi tidak berwibawa terhadap pribadinya bila sikapnya tidak baik.
Maka             : Evaluasi AFEKTIF yaitu evaluasi sikap yang didalamnya sangat komplek.      
                        Dari bahasa tubuhpun di situ terkandung nilai sikap seseorang, sehingga pada
                        kurikulum 2013 nilai sikap lebih spesifik.
Kesimpulan   : Perubahan sikap (prilaku) ke yang lebih positif itulah AFEKTIF.
                        AFEKTIF  lebih  dominan  dan  lebih    peka  dengan   tuntunan   atau  dengan
                        pengaruh dari  luar.

3.      FSIKOMOTOR
Awalnya tidak bisa menjadi bisa.
Pepatah mengatakan bisa karena biasa.
Maka pembiasaan menjadi sangat penting agar menjadi bisa dan semakin bisa (semakin trampil).
Bila diungkapkan dalam bahasa Sunda : Jalma loba kabisa moal sangsara. Karena FSIKOMOTOR sangat kuat berpengaruh terhadap kecerdasan atau daya cipta (kreatifit, imajinatif, inisiatif, inovatif).
Beberapa hal di bawah ini jangan dianggap remeh :
-Asalnya anak tidak bisa minum sendiri...
-Asalnya anak  tidak bisa makan sendiri...
-Asalnya anak tidak bisa mandi sendiri...
Lebih meningkat
-Asalnya anak tidak bia mencuci piring...
-Asalnya anak tidak bisa menyapu...
-Asalnya anak tidak bisa menyetrika...
Lebih meningkat lagi
-Asalnya anak tidak bisa bermain sepak bola...
-Asalnya anak tidak bisa memainkan salah satu alat seni...
Dan sekian banyak keterampilan lainnya...
Secara perlahan dengan melalui proses (melihat, meniru, dituntun, dilatih, dengan pembiasaan) akhirnya anak menjadi bisa, bisa, dan bisa, atau banyak kemampuannya. Bisa karena biasa dan itulah pembiasaan yang efektif.
Bagi para pendidik, dan bagi para orang tua,  bila ada anak yang banyak berdiam diri maka harus sering dimotivasi fsikomotornya.
Hal penting berikutnya bagaimana hubungannya IPTEK dan ketiga ranah pendidikan tersebut? IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) maka jelas sekali Ilmu pengetahuan adalah kognitif sedangankan teknologi menurut pemahanan saya berhubungan dengan yang 2 ranah yaitu kognitif dan psikomotor.
Salah satu pertanyaan untuk bahan renungan “mengapa bangsa kita tertingggal dalam menciptakan berbagai produk berteknologi?”
Pertanyaan selanjutnya tentang orang yang miskin harta dan atau sebaliknya kaya hartanya? Apa hubungannya dengan ketiga ranah pendidikan itu? Kaya dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam meraih harta dan sebaliknya miskin berarti kegagalan atau ketidakmampuan.
Demi pengamalan ilmu kepada anak-anak didik kita atau kepada siapapun, kita harus sangat memahami ranah yang mana yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan atau ketidakmampuan dalam meraih harta.
Selamat merenungkan!.......................................................................................................
Terakhir dari paparan 3 ranah pendidikan yang dipaparkan sangat sederhana ini saya ingin menyampaikan pesan kepada seluruh rekan sepropesi agar istilah dan sekaligus pengertian ketiga ranah pendidikan tersebut harus disampaikan secara jelas kepada anak-anak didik kita. Karena barangkali selama ini kita lupa bahwa ketiga ranah pendidikan itu hanya menjadi acuan kita saja, sedangkan anak didik tidak diberitahu bahwa kalian (anak didik) di sekolahkan oleh orang tua itu justru untuk mendapatkan perubahan-perubahan kemajuan dari ke tiga ranah tersebut.
Saya tekankan lagi dari paparan ketiga ranah pendidikan di atas yang menjadi bahan dasar untuk disampaikan kepada anak didik yaitu :
1.      Koginitif
Awalnya tidak tahu menjadi tahu. Di atas diuraikan ada 3 alternatif manusia menjadi tahu.
2.      Afektif
Awalnya kurang sopan, atau tidak sopan, kurang jujur atau tidak jujur, rada sombong atau sombong (akhlaknya kurang baik) (tidak baik) menjadi sopan, jujur, tidak sombong atau  akhlaknya menjadi baik karena tuntunan. 
3.      Psikomotor
Awalnya tidak bisa menjadi bisa karena pembiasaan (dibiasakan).




Abah H. Kus
15 Agustus 2014/Ultahku ke 54

HANYA ALLAH YANG MAHA TAHU
Teori terkadang mudah dikatakan (mudah disampaikan) namun terkadang tak mudah direalisasikannya.
Ora et Labora, hanya kepada-Nya kita selalu meminta bimbingan, taofek dan hidayah dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar