3 RANAH
PENDIDIKAN
KOGNITIF,
AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR
(KOPEKTOR)
3 RANAH JADI
LUMRAH DIPAHAMI SANGAT MUDAH
1. KOGNITIF
Menurut pemahaman saya berkaitan dengan
kognitif yaitu seseorang awalnya tidak tahu dan melalui proses menjadi tahu :
a.
Menjadi tahu karena langsung diberi tahu oleh guru atau oleh siapa saja.
b.
Menjadi tahu tanpa
langsung diberi tahu hanya diberi jalan (arahan) untuk mencari tahu
sendiri.
c. Menjadi tahu
tanpa diberi tahu dan tanpa juga diberi arahan. Yaitu Mencari tahu sendiri
dengan dampak positifnya akan melatih kreatifitas/melatih kecerdasan.
Maka : Evaluasi KOGNITIF akan berubungan dengan melatih daya ingat atau daya nalar /pengetahuan.
Kesimpulan : Tidak tahu menjadi tahu itulah KOGNITIF/PENGETAHUAN.
Maka : Evaluasi KOGNITIF akan berubungan dengan melatih daya ingat atau daya nalar /pengetahuan.
Kesimpulan : Tidak tahu menjadi tahu itulah KOGNITIF/PENGETAHUAN.
2. AFEKTIF
Awalnya sikap atau prilakunya, tutur
katanya kurang baik (tidak baik) dan atau tidak berakhlak mulia. Melalui
tuntunan dari lingkungannya (dari
gurunya, dari orang tuanya, dan
dari unsur-unsur lain di sekitarnya) maka secara perlahan prilakunya, tutur
katanya, akan berubah menjadi baik.
Guru dan
termasuk orang tua siswa harus sangat luwes dan sabar dalam merubah (menuntun)
sikap anak didik dari tidak baik menjadi baik.
AFEKTIF
(Perubahan sikap) upaya acuannya harus lebih tinggi dibanding KOGNITIF dan
PSIKOMOTOR, karena walaupun kaya pengetahuannya, kaya keterampilannya
(PSIKOMOTORNYA) akan menjadi tidak berwibawa terhadap pribadinya bila sikapnya
tidak baik.
Maka :
Evaluasi AFEKTIF yaitu evaluasi sikap yang didalamnya sangat komplek.
Dari
bahasa tubuhpun di situ
terkandung nilai sikap seseorang, sehingga pada
kurikulum
2013 nilai sikap lebih spesifik.
Kesimpulan : Perubahan sikap (prilaku) ke yang lebih
positif itulah AFEKTIF.
AFEKTIF lebih
dominan dan lebih peka
dengan tuntunan atau dengan
pengaruh dari luar.
pengaruh dari luar.
3. FSIKOMOTOR
Awalnya tidak bisa menjadi bisa.
Pepatah mengatakan bisa karena biasa.
Maka pembiasaan
menjadi sangat penting agar menjadi bisa dan semakin bisa (semakin trampil).
Bila diungkapkan
dalam bahasa Sunda : Jalma loba kabisa
moal sangsara. Karena FSIKOMOTOR sangat kuat berpengaruh terhadap
kecerdasan atau daya cipta (kreatifit, imajinatif, inisiatif, inovatif).
Beberapa hal di
bawah ini jangan dianggap remeh :
-Asalnya anak
tidak bisa minum sendiri...
-Asalnya
anak tidak bisa makan sendiri...
-Asalnya anak
tidak bisa mandi sendiri...
Lebih meningkat
-Asalnya anak
tidak bia mencuci piring...
-Asalnya anak
tidak bisa menyapu...
-Asalnya anak
tidak bisa menyetrika...
Lebih meningkat
lagi
-Asalnya anak
tidak bisa bermain sepak bola...
-Asalnya anak
tidak bisa memainkan salah satu alat seni...
Dan sekian
banyak keterampilan lainnya...
Secara perlahan
dengan melalui proses (melihat, meniru, dituntun, dilatih, dengan pembiasaan)
akhirnya anak menjadi bisa, bisa, dan bisa, atau banyak kemampuannya. Bisa
karena biasa dan itulah pembiasaan yang efektif.
Bagi para
pendidik, dan bagi para orang tua, bila
ada anak yang banyak berdiam diri maka harus sering dimotivasi fsikomotornya.
Hal penting
berikutnya bagaimana hubungannya IPTEK dan ketiga ranah pendidikan tersebut? IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) maka jelas sekali Ilmu
pengetahuan adalah kognitif sedangankan teknologi menurut pemahanan saya
berhubungan dengan yang 2 ranah
yaitu kognitif dan psikomotor.
Salah satu
pertanyaan untuk bahan renungan “mengapa bangsa kita tertingggal dalam
menciptakan berbagai produk berteknologi?”
Pertanyaan selanjutnya tentang orang yang miskin harta dan atau sebaliknya kaya hartanya? Apa hubungannya dengan ketiga ranah
pendidikan itu? Kaya dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam meraih harta dan
sebaliknya miskin berarti kegagalan atau ketidakmampuan.
Demi pengamalan ilmu kepada anak-anak didik
kita atau kepada siapapun, kita
harus sangat memahami ranah yang mana yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan atau ketidakmampuan dalam meraih harta.
Selamat
merenungkan!.......................................................................................................
Terakhir dari paparan 3 ranah pendidikan yang dipaparkan sangat sederhana ini saya ingin menyampaikan pesan
kepada seluruh rekan sepropesi agar istilah dan sekaligus pengertian ketiga
ranah pendidikan tersebut harus disampaikan secara jelas
kepada anak-anak didik kita. Karena barangkali selama ini kita lupa bahwa
ketiga ranah pendidikan itu hanya menjadi acuan kita saja, sedangkan anak didik
tidak diberitahu bahwa kalian (anak didik) di sekolahkan oleh orang tua itu
justru untuk mendapatkan perubahan-perubahan kemajuan dari ke tiga ranah
tersebut.
Saya tekankan lagi dari paparan ketiga
ranah pendidikan di atas yang menjadi bahan dasar untuk disampaikan kepada anak didik yaitu :
1. Koginitif
Awalnya tidak tahu menjadi tahu. Di atas diuraikan ada
3 alternatif manusia menjadi tahu.
2. Afektif
Awalnya kurang sopan, atau tidak sopan, kurang jujur
atau tidak jujur, rada sombong atau sombong (akhlaknya kurang baik) (tidak baik) menjadi sopan, jujur, tidak
sombong atau akhlaknya menjadi baik karena tuntunan.
3. Psikomotor
Awalnya tidak bisa menjadi bisa karena pembiasaan (dibiasakan).
Abah H. Kus
15 Agustus 2014/Ultahku ke 54
HANYA ALLAH YANG MAHA TAHU
Teori terkadang mudah dikatakan (mudah
disampaikan) namun terkadang tak mudah direalisasikannya.
Ora et Labora, hanya kepada-Nya kita
selalu meminta bimbingan, taofek dan hidayah dalam melaksanakan aktifitas
sehari-hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar