Kepala Sekolah dalam Mengimplementasikan
4 M
(Mempengaruhi,
Menggerakkan, Mengembangkan, dan Memberdayakan)
Empat M yang harus
diimplementasikan oleh seorang pemimpin.
Saya dalam hal ini sebagai guru yang diberi
tugas tambahan sebagai kepala sekolah mencoba memaparkan pemikran berkaitan
dengan 4 M tersebut,
dengan harapan ada manfaatnya bagi
- Mampu MEMPENGARUHI
Salah satu
ranah dari 3 ranah dalam dunia pendidikan yaitu ranah afektif. Ranah afektif berhubungan dengan pendidikan sikap, dalam hal
ini guru harus mampu memberikan keteladanan prilaku kepada siswa agar siswa
berprilaku atau berkepribadian baik. Apa konteknya ranah afektif dengan seorang
pemimpin yang harus mampu memberikan pengaruh terhadap lingkungan kerjanya dan atau
mempengaruhi siapa yang dipimpinnya?
Rosulullah SAW
telah memberikan keteladanan kepada
seluruh umatnya bahwa dalam mengabdikan dirinya sebagai pemimpin selalu dengan
mengamalkan 4 sifat yaitu sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tableg
(mampu mengarahkan), dan fatonah (cerdas). Bila seorang pemimpin dapat
mengamalkan ke empat sifat tersebut dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya
sehari-hari maka Insya Allah akan berdampak positif terhadap lingkungan kerjanya.
Sesuai contoh dari Rosululloh SAW maka bila seorang pemimpin ingin mencapai
sukses maka ke 4 sifat itulah harus menjadi modal utama. Bila satu sifat saja
tidak diamalkan oleh seorang pemimpin
misalnya dia tidak bersikap jujur, maka akan sangat tidak baik dampaknya
terhadap mitra-mitra kerjanya dan secara kesluruhan terhadap lingkungan kerjanya. Ketidak jujuran seorang
pemimpin salah satunya akan mengakibatkankan keretakan harmonisasi kerja di
dalam. Pemimpin yang tidak jujur akan mencelakakan dirinya sendiri. Pemimpin
yang tidak jujur bisa ditendang oleh orang-orang yang dipimpinnya, dan
bersiap-siap pula mendapat hukuman dari Yang Maha Kuasa.
Sebaliknya
seorang pemimpin yang bersikap jujur maka itu adalah cerminan kepribadian yang
berakhlak mulia. Pemimin yang jujur salah satu tindakan dalam kepemimpinannya
akan selalu memelihara musyawarah. Dengan musyawarah akan menghasilkan kebijakan partisifatif,
transfaran dan atau terbuka dalam pertanggungjawaban. Dengan kejujuran
integritas seorang pemimpin akan tetap kuat.
Seorang
pemimpin juga harus cerdas. Cerdas perencanaan, cerdas implementasi, cerdas evaluasi, dan cerdas
pula dalam menganalisa.
Pemimpin yang
cerdas juga akan mampu berimajinasi, berinovasi dalam merealisasikan berbagai
program kerja. Imajinasi dan inovasi akan sangat berpengaruh positif terhadap
lingkungan kerja.
- Mampu MENGGERAKKAN
Empat sifat
Rosulullah yang diteladani oleh siapapun
yang menjadi pemimpin maka dengan
khusnul yakin akan berdampak positif dalam menggerakkan lingkungan kerja yang
dipimpinnya. Bergerak dengan dinamis, harmonis, dan kontinyu, sehingga gerakan
partisipatif pun dengan sendirinya akan berkesinambungan dan terpelihara. Apabila
ada kendala, tantangan, kesulitan dalam mengimplementasikan berbagai program
kerja maka secara bersama-sama akan bergerak mengatasinya.
Seorang
pemimpin yang amanah dalam menggerakkan partnernya, mengggerakkan lingkungan
kerjanya, akan selalu memelihara azas musyawarah mufakat. Ada pemimpin maka pasti ada yang
dipimpin, dan seorang pemimpin yang bijak tidak akan menganggap bahwa yang
dipimpinnya adalah suatu objek
yang bisa diperlakukan semena-mena. Dengan menjungjung tinggi azas musyawarah
maka itu merupakan salah satu modal utama dari seorang pemimpin dalam
menggerakan lingkungan kerjanya yang harmonis. Bukan pemimpin yang amanah bila
tidak menegakkan aturan-aturan yang ada. Demikian juga apa yang telah
disampaikan di atas bahwa kejujuran, dan kecerdasan seorang pemimpin menjadi
modal utama juga dalam menggerakkan lingkungan kerja yang dipimpinnya.
Kejujuran akan berpengaruh terhadap kepercayaan dari lingkungan yang dipimpinnya, kecerdasan akan berpengaruh
terhadap progres keberhasilan dalam mengimplementasikan program-program kerja.
- Mampu MENGEMBANGKAN
Seperti
diuaraikan di atas kecerdasan seorang pemimpin akan berpengaruh terhadap
berbagai kemajuan dalam lingkungan kerjanya.
Sumber daya dan
atau potensi yang ada dalam suatu lingkungan kerja bila tidak ingin berjalan di
tempat atau terjadi kemunduran maka sumber daya itu harus dikembangkan.
Tindakan seorang pemimpin dalam menggerakkan lingkungan kerjanya salah satunya
adalah mengembangkan potensi atau mengembangkan sumber daya yang ada di
lingkungan kerja itu.
Evaluasi diri
dari berbagai aspek pekerjaan yang dilakukan seorang pemimpin bersama
mitra-mitra kerjanya merupakan langkah awal untuk mengetahui potensi apa yang
harus segera dikembangkan. Pengembangan sumber daya atau pengembangan potensi
harus melalui perencanaan yang terukur, dapat diawasi, dievaluasi, dan akhirnya
secara kesuluruhan dapat dipertanggungjawabkan hasil pengembangannya
Adanya
pengembangan harus dibuktikan dengan progres. Artinya bukan pengembangan bila
tidak ada peningkatan, baik peningkatan kinerja maupun peningkatan hasil
kinerja. Adanya pengembangan baik pengembangan pribadi-pribadi pegawainya
maupun pengembangan-pengembangan lingkungan kerjanya, akan berdampak adanya
perubahan. Perubahan warna dan atau perubahan situasi dan kondisi, perubahan partisipasi, dan mungkin juga termasuk perubahan kebijakan.
- Mampu MEMBERDAYAKAN
Suatu benda
yang sudah rusak bila diperbaiki akan dapat berpungsi kembali atau dapat
diberdayakan lagi, apalagi benda hidup atau mahluk hidup.
Berbagai sumber
daya atau berbagai potensi yang ada di suatu lingkungan kerja jelas harus
diberdayakan. Apa artinya sumber daya bila tidak berdaya guna. Seorang pemimpin
tentunya harus mampu memberdayakan sumber daya yang ada. Menurut saya kegiatan
mengembangkan merupakan tindak lanjut dari memberdayakan sumber daya.
Tindakan
memberdayakan sumber daya harus menghasilkan sesuatu yang konkrit (dapat
dilihat dan dapat dirasakan manfaatnya). Tindakan meberdayakan agar efektif dan
efisien harus pula dilakukan secara prosedural yatu diawali dari perencanaan
yang baik.
Baik tindakan
mengembangkan maupun tindakan memberdayakan harus dilakukan secara kontinyu sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan jaman yang ada apalagi memberdayakan sumber
daya manusia atau dalam hal ini karyawan (pegawai).
Seorang
pemimpin yang mampu memberdayakan dan sekaligus mengembangkan sumber daya yang
ada secara berkelanjutan maka
pemimpin tersebut berati memiliki kemampuan dalam merealisasikan mimpi baiknya, merealisasikan harapan
dan tuntutan, serta mampu mengikuti perubahan-perubahan yang ada.
HANYA ALLAH YANG MAHA TAHU
Teori
terkadang mudah dikatakan (mudah disampaikan) namun terkadang tak mudah
direalisasikannya.
Ora
et Labora, hanya kepada-Nya kita selalu meminta bimbingan, taofek dan hidayah
dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Abah H. Kusnadi
01 Nopember 2015/setelah mutasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar